Kalau sepak bola itu game tentang dominasi, Yaya Touré bisa dibilang rajanya.
Gelandang asal Pantai Gading ini bukan cuma jago ngontrol bola—dia punya paket komplet: teknik tinggi, fisik kuat, otak tajam, dan kaki kanon yang siap ngancurin gawang dari jarak jauh.
Dia pernah main buat klub-klub top Eropa—tapi momen paling legendarisnya?
Barcelona yang taktikal, dan Manchester City yang brutal.

Awal Karier: Bukan Nama Besar, Tapi Gak Butuh Waktu Lama Buat Bersinar
Yaya Touré lahir 13 Mei 1983 di Bouaké, Pantai Gading.
Dari kecil, dia udah beda. Punya postur besar, tapi kontrol bola kayak playmaker.
Dia mulai kariernya di klub Belgia Beveren, terus pindah ke:
- Metalurh Donetsk (Ukraina)
- AS Monaco (Prancis)
- Olympiakos (Yunani)
Baru deh akhirnya dilirik klub besar. Tahun 2007, FC Barcelona resmi bawa dia ke Camp Nou.
Dan ya… setelah itu, karier Yaya langsung naik level dewa.
Barcelona: Taktikal, Komplit, dan Jadi Mesin Rahasia
Yaya Touré gabung ke Barça saat era Frank Rijkaard, lalu lanjut ke Pep Guardiola. Di tim yang isinya maestro seperti Xavi, Iniesta, dan Busquets, Yaya tetap punya peran penting.
Kenapa?
- Bisa main sebagai gelandang bertahan, tengah, atau bahkan bek tengah
- Kombinasi fisik dan teknik langka
- Jago nahan pressing, jago distribusi bola
- Selalu calm under pressure
Tapi highlight terbaiknya?
Final Liga Champions 2009, saat dia main sebagai bek tengah dadakan, dan bantu Barça kalahin Man United.
Gila gak tuh? Gelandang serang main sebagai defender dan tetep solid.
Trofi bareng Barça:
- La Liga (2x)
- Copa del Rey
- Liga Champions 2009
- Piala Dunia Antarklub
- Supercopa & UEFA Super Cup
Meski bukan pemain utama terus, Yaya adalah senjata rahasia Pep. Tapi akhirnya, karena menit main terbatas (karena munculnya Busquets), Yaya cabut ke Inggris.
Manchester City: Mode Beast ON
Tahun 2010, Yaya gabung ke Manchester City—dan langsung berubah dari gelandang pendukung jadi raja lapangan tengah.
Di sini, Yaya bebas main ke depan, dan hasilnya?
- Cetak 20+ gol semusim dari posisi gelandang
- Punya tembakan keras & akurat dari luar kotak
- Dribble-nya susah dihentikan
- Jadi penentu banyak laga penting
Salah satu momen legendaris?
Final FA Cup 2011, dia cetak gol kemenangan lawan Stoke City—dan itu jadi trofi pertama City setelah 35 tahun.
Setelah itu? Era dominasi dimulai.
Yaya bantu City juara:
- 3x Premier League
- 2x Piala Liga
- 1x FA Cup
Dia bahkan masuk tim terbaik Premier League beberapa musim. Di usia 30-an, dia masih bisa bawa bola dari tengah ke kotak penalti lawan sendirian. Gila!
Gaya Main: Fisik Monster, Otak Strategi
Yaya Touré bukan cuma gelandang fisik. Dia itu taktikal banget.
Ciri khasnya:
- Step over + dorong bola = bye lawan
- Bisa distribusi bola kayak deep-lying playmaker
- Shooting keras, presisi, dan clutch
- Jago atur tempo, bisa naik-turun
Kalau lo nyari pemain tengah yang bisa jadi drivernya tim, Yaya salah satu contoh terbaik.
Timnas Pantai Gading: Sang Jenderal Afrika
Yaya juga punya karier nasional yang solid bareng Pantai Gading:
- Tampil di 3x Piala Dunia
- Juara Piala Afrika 2015
- 100+ caps
- Jadi kapten & inspirasi utama skuad
Dia bahkan terpilih sebagai Pemain Terbaik Afrika 4 tahun berturut-turut (2011–2014).
Levelnya? Elite Afrika. Bukan kaleng-kaleng.
Karier Akhir & Kehidupan Setelah Sepak Bola
Yaya sempat main di:
- Olympiakos (lagi)
- Qingdao Huanghai (China)
Lalu pensiun dan mulai ambil lisensi pelatih. Sekarang dia terlibat di pelatihan tim muda dan jadi asisten pelatih tim nasional dan klub.
Walau sempat ada drama sama agennya (soal birthday cake di City), fans tetap hormatin dia sebagai salah satu gelandang terbaik generasi ini.
Karakter: Tenang, Rendah Hati, Tapi Tajam di Lapangan
Yaya bukan pemain yang suka spotlight. Tapi di lapangan?
- Fokus
- Gak neko-neko
- Tapi kalau marah? Gol bisa langsung meluncur dari kaki kanannya
Dia juga dikenal sebagai panutan buat pemain Afrika yang pengen sukses di Eropa.
“Aku gak peduli spotlight. Aku cuma pengen main bagus dan bantu tim menang.” – Yaya Touré
Apa yang Bisa Kita Belajari dari Yaya Touré?
- Jangan puas jadi “pemain pelengkap” kalau lo bisa jadi pemimpin.
Dari pelapis di Barça ke bintang utama di City. - Kekuatan bukan cuma soal badan—tapi mental.
Yaya selalu tenang di bawah tekanan. - Multitalenta bikin lo makin penting.
Gelandang, bek tengah, deep playmaker—semua bisa.
Legacy: Sang Mesin Tengah dari Pantai Gading
Yaya Touré adalah simbol pemain modern yang punya semua aspek permainan.
Dia gak cuma kuat, tapi juga cerdas, teknis, dan paham permainan.
Dari Camp Nou ke Etihad, dia selalu ninggalin jejak.
Dan buat banyak orang, dia tetap jadi gelandang terbaik Afrika sepanjang masa.